Ordered List

  1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  2. Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  3. Vestibulum auctor dapibus neque.

Rabu, 07 Juni 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UMRAH GALAKKAN KONSERVASI MANGROVE BERAKIT DALAM KULIAH LAPANGAN


Sabtu, 20 Mei 2017, Program Studi Pendidikan Biologi melakukan Kegiatan Kuliah Lapangan Terpadu sekaligus Gerakan Konservasi Mangrove 400 bibit di pantai desa Berakit, Kabupaten Bintan.
            Kuliah lapangan terpadu ini diadakan atas kesepakatan dosen-dosen pengampu mata kuliah diantaranya bapak Bony Irawan, S.Pd., M.Pd. dalam mata kuliah Biologi Laut dan Konservasi Sumberdaya Pesisir, ibu Erda Muhartati, S.Si., M.Si. dalam mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi, dan ibu Nur Eka Kusuma Hindrasti, S.Pd., M.Pd. dalam mengampu mata kuliah Ekologi Mangrove.
            Kegiatan kuliah lapangan yang diikuti oleh 10 dosen dan 164 mahasiswa pendidikan biologi ini disejalankan dengan penegakan tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Konservasi mangrove yang merupakan gerakan pelestarian mangrove demi menyelamatkan ekologi pesisir pantai desa Berakit yang sudah mengalami abrasi merupakan bentuk pengabdian mahasiwa dan dosen Pendidikan Biologi UMRAH kepada masyarakat dan lingkungan pesisir.
            Dalam mata kuliah Taksonomi Tingkat Tinggi mahasiswa semester 4 mengamati, mendokumentasi, dan mengklasifikasi spesies tumbuhan tingkat tinggi yang ditemui selama perjalanaan 1 km dari turun kendaran menuju spot konservasi. Sedangkan mahasiswa semester 6 dalam mata kuliah Sumberdaya Pesisir mengukur kadar air laut (kadar garam dan kadar oksigennya), besar dan kuat arus, ada tidaknya penghalang ombak didaerah sekitar dan biota-biota yang terdapat dilautnya.
“Namun, pada tahun ini lebih ditekankan pada penanaman mangrovenya”, jelas Nensy selaku ketua pelaksana kegiatan yang juga merupakan mahasiswa pendidikan biologi semester 6.
Bibit mangrove yang ditanam pada kesempatan kali ini sebanyak 400 bibit yang telah disediakan oleh Dinas BPDAS LH (Badan Pemeliharaan Daerah Aliran Sungai dan Lingkungan Hidup). Jumlah yang sedemikian merupakan hasil perhitungan minimal dengan target seorang mahasiswa menanam 3 bibit tanaman mangrove. Pada awalnya program studi pendidikan biologi  mengajukan permintaan beberapa jenis tanaman kepada BPDAS LH  seperti jenis bakau Rhizophora  yang cocok pada tanah lumpur dan Avicennia atau api-api yang cocok pada daerah pasir. Namun ternyata yang tersedia di BPDAS LH saat ini hanya satu jenis bakau saja yaitu Rhizophora.
Setelah bibit Rhizophora dengan kisaran umur 8 bulan yang dijemput langsung dari daerah pembibitan Gunung Bintan sampai dilokasi, pada  pukul 13.00 WIB  penanaman dimulai. Turunnya hujan yang tidak terprediksi sempat meningkatkan volume air laut yang surut, namun tidak menjadi penghalang besar bagi para konservan. Dengan diakhiri penancapan palang nama instansi didepan daerah penanaman, pada pukul 15.00 WIB seluruh peserta kegiatan naik kedaratan.
“ Selanjutnya mari kita galakkan Penanaman 1000 Mangrove, karena dibanding angka 400 atau lainnya yang masih ganjil didengar lebih baik 1000 atau 10.000 tanaman ” begitulah kalimat motivasi bapak Bony Irawan saat mengakhiri kegiatan didesa Berakit, Kabupaten Bintan.

Sesuai dengan tema yaitu ”Untuk Meningkatkan Literasi Kemaritiman Mahasiswa Biologi Dalam Konservasi Ekologi Mangrove” diharapkan mahasiswa pendidikan biologi menjadi lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan, dapat membuat kegiatan serupa yang lebih besar dikemudian hari dan semoga gerakan Program Studi Pendidikan Biologi ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain. (MM)

0 komentar:

Posting Komentar