MEMBLUDAKNYA MAHASISWA FKIP
Kita harus mengakui
bahwa sebelumnya masih banyak diluar sana orang yang memandang UMRAH dengan
sebelah mata. Menganggap universitas ini adalah universitas baru yang belum
mumpuni dan hanya sebagai pelarian bagi anak mereka yang tidak lolos di Perguruan Tinggi lainnya. Tak lepas daripada itu kita harus
melihat diantara mereka juga terdapat segelintir orang yang menghormati dan
menghargai UMRAH sebagaimana mestinya. Mengabdikan diri dan meninggikan
derajatnya.
Sebagai universitas yang terus
berkembang Umrah menunjukkan kemajuan pesat lewat prestasi, pembangunan gedung,
dan dibukanya program studi baru yang juga diimbangi masuknya mahasiswa baru. Pandangan publik mengenai Umrahpun semakin
membaik dengan adanya 3 jalur penerimaan
mahasiswa yaitu SMPTN, SBMPTN dan UMBPT yang dilakukan oleh pusat. Yang
sebelumnya jalur ketiga adalah seleksi mandiri yang diselenggrakan dan juga di
putuskan oleh pihak Umrah, namun sekarang berganti nama menjadi Ujian Masuk
Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT) yang diselenggarakan Umrah namun keputusan di
tentukan oleh pusat. Juga setelah menghasilkan lulusan-lulusan
yang dapat diandalkan dimasyarakat, antusiasme masyarakat terhadap Umrah
semakin meningkat.
Penambahan kuota penerimaan mahasiswa baru disetiap tahunnyapun ternyata
diimbangi dengan jumlah peminatnya. Sehingga kuota-kuota yang dibuka di setiap
program studi
hampir
semua terpenuhi. Di tahun 2016 ini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ternyata
menjadi fakultas favorit
dengan jumlah peminat yang
mengalahkan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang menjadi ikon Umrah. Dari 1155 mahasiwa baru Umrah, 354 diantaranya adalah
mahasiswa baru Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Jumlah terbesar ternyata berada
pada Program Studi Pendidikan Biologi
dengan jumlah
mahasiswa
80 orang yang dibagi kedalam tiga kelas.
Menurut ibu Trisna
Amelia selaku Kepala Jurusan
Pendidikan Biologi, penambahan kuota yang dibuka karena ditahun akademik yang baru
ini seharusnya sudah dapat menggunakan gedung baru di Dompak. Namun ternyata listrik yang
menjadi aspek terpenting belum tersedia disana, sehingga kita masih harus
bersabar dan memanfaatkan ruangan lama dengan sebaik-baiknya. Terhitung 12
ruang di Senggarang
dan 3 ruang tambahan di Dompak yang dapat digunakan mahasiswa FKIP.
Dengan 3 ruang untuk Pendidikan
Biologi, 2 ruang untuk Pendidikan Bahasa Inggris, 3 ruang untuk
Pendidikan Kimia,
2 ruang untuk
Pendidikan Matematika, dan 2 ruang untuk Pendidikan Bahasa Indonesia serta 3
ruang di Dompak yang dimanfaatkan bersama. Dengan jumlah mahasiswa yang
membludak dan ruang yang masih belum bertambah, ruangan yang tersedia tidak
dapat membendung seluruh mahasiswa. Oleh karna itu FKIP melakukan kerjasama
dengan fakultas lain dalam pemanfaatan ruangan di Umrah. Dari kesepakatan, mahasiswa
FKIP dapat menggunakan beberapa ruang fakultas lain, diantaranya adalah ruang di rektorat, ruang
A3 Fakultas Ekonomi dan ruang 2F Fakultas Teknik. Sehingga kegiatan perkulihan dapat berjalan lancar dan efektif dengan harapan disemester genap
mendatang gedung baru didompak sudah dapat dimanfaatkan dengan segala aspek
pedukungnya. (Mery Maharani)
0 komentar:
Posting Komentar